JAKARTA, KOMPAS.TV -Psikolog Mintarsih memberikan komentarnya terkait kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah yang menyeret suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis.

Dalam komentarnya, Mintarsih menyoroti adanya keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus korupsi Harvey Moeis yang menyebabkan negara mengalami kerugian Rp271 triliun.

“Apakah dia seorang diri? Bagaimana dia dipengaruhi untuk akhirnya terjun? Jadi biasanya dia mencari kawan-kawan untuk bersama-sama secara komplotan besar. Kalau ini suatu yang besar, maka biasanya ini juga ramai-ramai,” kata Mintarsih mengutip Tribunnews, Rabu (3/4/2024).

“Karena tidak mungkin ini ditutup sepenuhnya, jadi saling terkait dengan beberapa orang-orang yang lain,” lanjutnya.

Psikolog yang juga tante suami aktris Nikita Willy itu menyebut adanya kemungkinan Sandra Dewi terlibat dalam kasus tersebut.

“Termasuk istrinya, agak sulit sekali seorang koruptor besar, istrinya tidak tahu apa-apa. Kalau dia koruptor kecil-kecilan itu masih mungkin (nggak ketahuan),” tembaknya.

Hal itu pun membuat kasus korupsi erat dikaitkan dengan tindak pidana pencucian uang.

“Karena ini juga masalah money laundry (pencucian uang). Money laundry kan uangnya memakai nama orang lain.”

“Jadi di situ otomatis melibatkan keluarga, tapi tidak terlalu. Tapi kalau istri, sifatnya terlalu dekat dengan suami, sehingga umumnya akan diajak,” serunya.

Mintarsih pun sempat menguraikan beberapa alasan orang mau melakukan korupsi.

“Sekarang korupsi itu tergantung pada macam-macam halnya, korupsi itu tergantung pada suasana, misalnya sekarang, apakah sekarang kejahatan dicegah? Apakah koruptor dicegah? Tapi kan saat ini secara umum dianggap koruptor itu enak,” urainya.

Diketahui sebelumnya, pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) telah melakukan penggeledahan di rumah Sandra Dewi.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana menyebut penggeledahan di rumah bintang film Langit Ke-7 itu berjalan sedikit alot.

“Penggeledahan, memang agak alot sedikit,” ujar Ketut.